1. Belle Sorenson Gunness -Korban: 42
Dari
10 nama perempuan tersadis di dunia, Belle Sorens Gunness, berada di
peringkat pertama. Wanita ini dinilai super sadis yang membunuh para
korbannya demi memuaskan kesenangan dan keserakahannya. Diperkirakan
Belle telah membunuh 42 korban. Yang mengerikan, wanita ini membabat
korbannya karena keserakahannya pada harta benda. Beberapa sejarawan
mengatakan, Belle juga telah membunuh dua anaknya dengan cara meracuni
mereka hanya agar bisa mengklaim uang asuransi atas nama dua anaknya.
Kematian anak-anaknya dilaporkan sebagai disebabkan oleh serangan
kolitis, tapi
gejala gangguan ini sangat mirip dengan keracunan.
Padahal
kalau mau dilihat, Belle bukanlah wanita yg hidup miskin dan
berkekurangan. Ia lahir di Norwegia, ia pindah ke Amerika Serikat, dan
menikah dengan seorang pengusaha di Chicago. Otak liciknya, dan
kegilaannya akan uang membuat ia membakar bisnis keluarganya, lalu
mengklaim asuransi.
Tidak berhenti sampai situ, ia juga dicurigai berada di balik kematian suaminya yang aneh, dengan motivasi uang asuransi.
Belle
menjerat laki-laki paruh baya dengan pura-pura jatuh cinta, namun
ketika mereka terjerat, si laki-laki akan bertemu ‘maut’. Biasanya,
lewat kecelakaan-kecelakaan yang aneh. Ia menikah lagi dan lagi, dengan
laki-laki kesepian, mereka tak menyadari di balik pesonannya dia adalah
pembunuh berdarah dingin. Dia bisa dengan tenang sambil tersenyum pada
korbannya, saat menyusun rencana pembunuhan. Tak heran ketika kasus ini
terungkap banyak meragukan apakah Bella benar-benar ‘manusia’ atau
penjelmaan setan di bumi.
Lalu
dunia pun heboh ketika menemukan 42 kerangka terkubur di sekitar
rumahnya. Dari para korban ini Belle sukses mengumpulkan uang lebih dari
seperempat juta dolar. Suatu ketika, tubuhnya ditemukan dalam kondisi
mengenaskan, kepalanya terpenggal dan tubuh hangus terbakar. Siapa yang
memperlakukannya dengan sadis? Apakah hal ini karena balas dendam.
Tentang penemuan mayat mengerikan ini masih kontroversi, apakah benar
dia adalah Belle atau wanita lain. Namun yang pasti sejak kasus penemuan
mayat aneh itu, Belle tidak pernah muncul lagi.
2. Jane Toppan – Korban: 31
Kasus
ini sungguh mengerikan karena terjadi di rumah sakit. Perawat yang
‘memangsa’ pasien-pasien yang sakit dan lemah. Konon si perawat yang
berbadan kekar itu, punya masalah trauma masa kecil sehingga ia berubah
menjadi wanita kejam. Jane, begitu nama perawat sadis ini, memiliki
seorang ayah yang gila, dia tumbuh besar di panti asuhan di Boston, dan
berubah menjadi pribadi yang kasar. Lalu dia dipungut anak oleh orangtua
asuh.
Hidup
miskin bersama orangtua angkatnya membuat gangguan kejiwaannya makin
parah. Menariknya, ia berhasil menyelesaikan sekolah perawatnya, dan
mulai bekerja sebagai perawat di rumah sakit. Ternyata ia senang dengan
kegiatan barunya itu, dan dia mendapat julukan “Jolly Jane”. Yang
menyenangkan baginya adalah, bukan karena dia bisa merawat orang sakit,
melainkan, melakukan kegiatan seksual dengan pasien-pasien yang sakit
yang telah diberi semacam obat olehnya.
Perilaku
Jane ini nyaris seperti memperkosa pasien-pasiennya yang secara tak
sadar melakukan aktivitas seksual karena pengaruh obat. Yang mengerikan,
setelah itu, ia pun membunuh para korbannya.
Sering
kali, dia mendatangi korbannya yang sedang tidur dan mencabulinya.
Pasien yang dipilih adalah yang lemah dan sanggup melawan tubuh
kekarnya. Kebrutalan Jane dalam seks lalu membunuh ini, akhirnya
terungkap setelah ia membunuh 11 pasien pada 1885. Ternyata setelah
ditahan pun nafsu membunuh Jane tidak berhenti. Ia mengaku telah
membunuh 31 orang.
Dan
dia merasa bangga akan apa yang telah dilakukannya. Namanya tercatat
dalam sejarah sebagai salah satu orang yang paling banyak membunuh
orang-dalam kondisi korban tak berdaya seperti sakit — dibanding lelaki
maupun perempuan manapun di dunia. Di pengadilan, Jane dibebaskan karena
ia menderita gangguan jiwa dan ia hidup di Taunton Insane Asylum.
3. Countess Elizabeth Bathory – Multiple Korban (Mandi darah korban untuk awet muda)
Dikenal
sebagai The Blood Countess. Hal ini karena prilaku anehnya yang hobi
membunuh wanita-wanita muda dengan alasan darah mereka bisa membuatnya
awet muda. Jadi setelah membunuh, darah para korbannya dia tampung di
sebuah tempat, kemudian dipakainya untuk mandi. Dia berkeyakinan darah
wanita muda, dapat membuatnya awet muda. Ngeri! Wanita berdarah dingin
ini sungguh mengalami gangguan jiwa yang parah. Kadang, dia bukan hanya
membunuh satu korban dalam satu kesempatan, tapi beberapa sekaligus.
Suatu ketika saat tubuhnya yang telanjang masih berlumuran darah (mandi
darah) lalu dia menyuruh korbannya yang lain menjilati sekujur tubuhnya
yang masih penuh darah. Dari sanalah si wanita aneh ini mendapat sensasi
seks. Ya, selain nafsu membunuh, di sini juga ada nafsu seks dari
perempuan jahanam itu. Mungkin inilah kisah nyata horror yang paling
mengerikan sepanjang sejarah. Dia begitu suka pada darah, seolah melihat
darah membangkitkan gairah sexnya. Dia dijuluki wanita vampire dalam
kehidupan nyata. Karena dalam kesehariannya dia mempraktekkan
kisah-kisah vampire yang haus darah. Rumor kisah Bram Stoker’s Dracula
diduga didasari dengan kisah mengerikan ini. Teror ini terjadi di
Kerajaan Hongaria (sekarang Slovakia).
Bagaimana
cara Elisabeth pemangsa menggaet korbannya? Konon, ia mencari mangsanya
di desa-desa, umumnya adalah wanita wanita cantik dan berusia muda.
Kepada mereka ia menjanjikan pekerjaan di istana. Mereka yang terpikat
dengan mudah percaya dengan janji wanita bangsawan itu, dan mengikutinya
ke istana. Ternyata sampai di sana mereka pun di penjara di bawah
tanah. Mereka pun satu demi satu disembelih Elisabeth yg menggunakan
darahnya untuk mandi.
Konon,
suaminya, Ferenc Nádasdy, diduga mengetahui kejahatan istrinya, bahkan
dia pun kabarnya ikut terlibat. Bahkan dia memberikan hadiah bagi
istrinya sebuat kastil yang digunakan sebagai tempat penyiksaan dan
pembunuhan para wanita muda yg malang.
4. Rosemary West -10 (mungkin lebih)
Namanya
begitu terkenal, digambarkan sebagai wanita paling jahat. Korbannya
dipilih secara acak di jalanan, mereka adalah orang-orang muda yang
begitu naif dan percaya bahwa Rose akan memberi mereka makanan,
penginapan, dan pakaian. Sungguh sialah nasih para gadis muda yang dapat
dikecohkan oleh Rose. Karena begitu mereka mengikuti Rose, maka mimpi
buruk akan menyertai hidup mereka sampai akhir hayat.
Rose
adalah seorang ibu dengan delapan orang anak. Dia adalah seorang
pelacur bejat yang sangat sadis, bahkan dalam perilaku seksual pun ia
sangat menyukai permainan seks yang dikombinasikan dengan penganiayaan.
Nyatanya, Rose tidak sendiri dalam melakukan pembunuhan, bersama suami
keduanya, ia membunuh 10 orang, termasuk anak perempuannya bernama
Heather.
Rose
adalah produk dari pelecehan seksual dan kekerasan yang dialami saat
masih kanak-kanak. Trauma itu begitu dalam membuat jiwa nya terganggu
dan akhirnya berprilaku sadis. Pasangan ini sebelum membunuh biasanya
memperkosa korbannya terlebih dahulu. Dan semua itu dilakukan mereka di
rumahnya di 25 Croamwell Street. Pada masa itu dilaporkan banyak gadis
gadis muda yang hilang tak tentu rimbanya.
Dilaporkan
bahwa mereka mengaku kira-kira telah membunuh sekitar 20 orang gadis
muda, bisa jadi lebih karena Rose kadang melakukan pembunuhan sendiri.
Sejauh ini banyak kasus pembunuhan atau hilangnya gadis gadis muda di
Gloucester, Inggris, bisa jadi ini adalah perbuatan Rose dan
pasangannya.
5. Aileen Wuornos – Korban: 8
Masa
kanak-kanak yang mengerikan ditandai dengan pengabaian dan inses
menyesatkan jiwa muda Aileen Wuornos, sehingga mengubahnya menjadi mesin
pembunuh. Pada usia 13 tahun dia mengalami pelecehan seksual sampai
akhirnya hamil. Anak itu kemudian diberikan pada orang lain untuk
diadopsi. Usia 15 tahun dia diusir dari rumah kakeknya. Sejak itu telah
muncul tanda tanda gangguan jiwa pada diri Aileen yang anti sosial.
Dia
pun melakukan serangkaian kejahatan seperti pelanggaran hukum,
perampokan toko dengan bersenjata, lalu dia nekat menikah kakek usia 70
tahun yang justru dia jadikan obyek pelecehan. Setelah itu ia bertemu
dengan wanita pelacur yang ternyata seorang lesbian. Maka jadilah ia
berpasangan dengan pelacur lesbian itu. Kekasihnya bernama Tyria yang
bekerja sebagai pelacur untuk mendapatkan uang bagi kehidupan mereka
berdua. Awalnya Aileen pun mencari uang dengan cara menjual diri di
jalan.
Namun
perlakuan kasar dan keras didapatnya saat hari pertama berpraktek
sebagai pelacur. Laki-laki itu justru memperkosanya secara brutal.
Aileen melawan akhirnya membunuh laki-laki itu. Inilah korban
pertamanya. Ternyata, dia mengaku menikmati saat membunuh. Ada sesuatu
yang menyenangkan hatinya saat membunuh. Tapi awalnya dia mengaku bahwa
dia membunuh karena membela diri. Sejak itu, ia menjadi ketagihan
membunuh. Setidaknya dia telah membunuh delapan laki-laki, tujuh di
antaranya berasal dari Florida.
Pembunuhan
itu umumnya dilakukan pada korban-korban yang digaetnya saat dia
menjajakan diri. Kasus Aileen ini sempat difilmkan tahun 2003 dengan
judul “Monster” ini merupakan film psikologi bagaimana seorang wanita
cantik bertransformasi menjadi pembunuh mengerikan. Sebelum dieksekusi,
Aileen sempat marah, dia menyerang media, pengacara juga masyarakat,
yang membuat hidupnya menjadi seperti itu.
6. Andrea Yates -Korban: 5
Kadang-kadang,
penyakit mental yang berat dapat memainkan peran dalam kejahatan
serius. Gangguan kepribadian seperti narsisisme sering hadir, tapi, ada
banyak penyakit serius, seperti skizofrenia, yang menyebabkan penderita
mendengar suara-suara aneh dan ikuti petunjuk yang didengarnya.
Dalam
kasus Andrea Yates yang membunuh kelima anaknya dengan menenggelamkan
mereka di bak mandi, adalah karena menderita salah satu penyakit mental
yang serius. Dari semua perempuan dalam daftar, ia tampaknya yang paling
mungkin secara klinis gila.
Andrea
Yates tidak didiagnosis sebagai skizofrenia, tapi ia menderita penyakit
mental serius. Ia menderita kelainan parah pasca melahirkan. Depresi
dan usaha bunuh diri. Apalagi kemudian secara berturut turut dia kembali
melahirkan, yang membuatnya makin parah. Suaminya, seorang menteri,
Rusty, begitu ingin memiliki banyak anak, seolah tak peduli kondisi
istrinya. Sampai akhirnya Andrea menjadi tak terkendali dan membunuh
semua anaknya. Psikiater Andrea menyalahkan suaminya karena dialah yang
memicu tragedi ini terjadi.
Saat
kejadian, Rusty, tidak tahu kalau Andrea saat itu berada dalam kondisi
parah. Biasanya dia menyiapkan seseorang untuk membantu Andrea dalam
mengurus anak-anaknya, tapi kali itu tidak. Dia membiarkan Andrea
sendiri bersama anak-anaknya. Dalam situasi depresi yang tinggi, Andrea
pun memutuskan mengakhiri hidup anak anaknya.
Dalam
waktu singkat, Andrea pun menenggelamkan kelima anaknya, setelah itu
dia melapor ke 911 mengatakan bahwa dirinya telah melakukan kejahatan.
Saat wawancara setelah perbuatannya itu, dia mengaku, sengaja mengakhiri
hidup anak-anaknya untuk menghindari dari dosa. Dan yang terbaik adalah
membunuh mereka.
7. Beverly Allitt – Korban: 4
Dijuluki
sebagai “Malaikat Maut”. Pembunuh berantai ini kelahiran Inggris.
Beverly Allitt adalah seorang perawat terdaftar yang menyalahgunakan
posisinya untuk hasratnya membantai anak-anak yang tak berdosa. Korban
korbannya disuntik kalium klorida atau insulin, agar dapat menyebabkan
serangan jantung.
Seperti
banyak serial pembunuh, wanita ini melakukan pembunuhan dengan cepat.
Dalam waktu singkat, ia menyerang 13 anak di bangsal, dan membunuh empat
di antaranya. Serangan ini semua terjadi dalam periode dua minggu.
Anak-anak yang jadi korbannya berusia antara 5-7 tahun, usia di mana
mereka tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan nyawanya.
Ketika
kasus ini terungkap, psikiater menyimpulkan, ia menderita gangguan
kesehatan mental aneh yang dikenal sebagai Sindrom Munchausen by proxy,
yang menyebabkan dia terluka dan membunuh anak-anak dalam rangka untuk
mendapatkan perhatian dari orang lain.
Atas
perbuatannya, dia mendapat hukuman seumur hidup, namun ditempatkan di
RS Jiwa dengan maximum Security. Di rumah sakit itu juga dihuni oleh
pasien pasien kriminal yang menderita sakit jiwa serius.
Keluarga-keluarga pasien yang dibunuhnya telah mengancam akan membunuh
dirinya jika ia bebas.
8. Karla Homolka -Korban: 3, asal Kanada.
Wanita
berambut pirang ini dikenal karena sangat suka membantai sesama wanita,
termasuk adik wanitanya. Kasus Karla ini digambarkan sebagai salah satu
kasus pembunuhan berantai paling mengerikan yang dilakukan oleh seorang
wanita. Terhdap para wanita korbannya, dia tidak langsung membunuh,
tapi sebelumnya ia membius mereka, kemudian diperkosa lalu dibantai.
Salah
satunya adalah adiknya sendiri yang tewas setelah dibius Karla. Saat
tertangkap, Karla berniat meringankan hukumannya dengan cara mengajukan
penawaran kepada pihak berwenang bahwa dia akan memberi semua informasi
dalam kasus itu, namun dengan syarat mendapat keringanan hukuman. Kepada
polisi dia menyatakan, suaminya, Paulus, ikut terlibat dalam kejahatan
itu.
Namun
sang suami membantah, dia mengatakan, Karla sendiri lah yang melakukan
semua pembunuhan itu. Karla mengaku dia melakukan itu semua karena
ditekan suaminya, yang mengancam melakukan itu atau mati. Dan dia tidak
punya pilihan lain selain ikut serta dalam ‘permainan’ suaminya.
Banyak
orang yang marah dan jijik dengan pembelaan dirinya itu. Kasus ini
menjadi perdebatan menarik seputar masalah psikologi pelaku dan motivasi
sebenarnya. Lalu terungkap bahwa gangguan kejiwaan itu karena kehidupan
perkimpoiannya yang tertekan, di mana dia merasa disia-siakan suaminya.
Yang
menarik, Karla, si pembunuh berdarah dingin, selama di penjara
mengikuti kuliah kelas jauh, dan berhasil lulus sebagai sarjana.
9. Susan Smith – Korban: 2
Gangguan
jiwa Susan terlihat parah setelah kematian dua anaknya yang masih
berusia belia, Michael dan Alex. Tapi pemicu gangguan jiwa yang
terkendali itu adalah kekasihnya, Tom, yang sangat dicintainya yang
memutuskan hubungan mereka begitu saja. Susan yang frustasi, lantas
mengendarai mobil dan membawa dua anaknya yang masih kecil ke tepi danau
di South Carolina.
Lalu
dia keluar dari mobil yang berada di atas, kemudian menyetel mobilnya
dalam posisi tanpa rem sehingga bisa berjalan sendiri. Dua bocah cilik
itu berada di dalam. Setelah melepaskan rem, mobil berjalan pelan pelan,
dia hanya mengawasi dari luar. Lalu mobil bersama dua anaknya yang
tengah tidur di jok belakang, terjun ke dalam danau.
Setelah
itu, seperti adegan yang sudah diatur, dia pura-pura histeris dan
melapor pada polisi tentang kejadian itu. Ia mengatakan pada polisi ada
orang jahat yang melakukan itu. Tapi semua kebohongannya ini akhirnya
berhasil diungkap polisi.
Susan
mengalami gangguan jiwa setelah trauma yang dialaminya pada masa
kanak-kanak di mana ia mengalami pelecehan seksual dan inses. Mungkin
trauma ini begitu kuat tertancap sehingga mengubah kepribadiannya, ia
menjadi sangat narsis dan mengaku kerap berilusi dan mimpi buruk.
Ia
mengaku mengalami pelecehan seksual yang dilakukan ayah tirinya saat
masih belia, namun sang ibu tidak membelanya. Sikap ibunya membuat Susan
sakit hati, dan menyimpan kemarahan besar dalam dirinya. Ketika ia
tumbuh dewasa, dia menunjukkan perhatiannya pada seks, serta keinginan
mendapat cinta kasih serta kehidupan yang berkecukupan. Semua ini adalah
tanda-tanda klasik gangguan kepribadian narsisistik.
Dia
dihukum 30 tahun penjara. Di sana ulahnya tidak berhenti, dia pun
terlibat hubungan seks dengan dua sipir penjara, salah satunya telah
‘menghadiahinya’ penyakit seks menular.
10. Diane Downs -Korban: 1
Diane
Downs, memiliki kenangan hubungan romantis pada masa anak-anaknya
dengan Lew. Namun ketika mereka dewasa, Lew mengatakan bahwa kenangan
kisah kasih masa kecil itu, tidak menjadi prioritas dalam masa depannya.
Diane sangat terpukul akan pernyataan Lew yang sangat menyakitkan
baginya. Dia pun putus asa dan menyusun rencana untuk membunuh
anak-anaknya.
Anak-anaknya
dari perkimpoian sebelumnya, Christie, Cheryl, dan Danny, akan
dibantainya dengan tangannya sendiri. Pada suatu malam yang mengerikan, ia
mengendarai mobil bersama tiga anaknya, lalu memarkir mobilnya di jalan
yang sepi, lalu membunuh anak keduanya, Cheryl (7) dengan tangan dingin.
Christie (8) anak tertuanya, dan Danny (3) anak bungsunya, juga
dibantai. Mereka dihadiahi timah panas oleh ibu mereka yang gelap mata.
Beruntung, dari tiga anaknya, dua berhasil selamat, hanya Cheryl saja
yang tewas mengenaskan, sementara Christie dan Danny lolos dari maut
meskipun keduanya sempat cidera parah. Danny, si bungsu, lumpuh dari
kaki ke bawah karena ibunya menembaknya dalam jarak dekat persis di
titik vital, sedang Christie menderita luka serius, dan lumpuh pada
salah satu sisi tubuhnya serta menderita kesulitan bicara karena shock
yang hebat.
Tapi
Christie yang kecil sungguh luar biasa. Ketika dia diajukan ke
pengadilan sebagai saksi kasus ibunya, dia pun dengan berani menjelaskan
kejadian itu pada hakim. Keberanian gadis muda ini dalam mencari
keadilan bagi dia dan adiknya yang mati, sungguh mengharukan. Bagaimana
Christie yang kecil dalam bahasa kanak-kanaknya terpaksa harus bersaksi
melawan ibunya yang sadis. Semua orang pun menangis sedih atas
pengalaman menyedihkan bocah ini.
Tapi
sang ibu, Diane Downs dengan gagah justru mengaku tidak bersalah atas
apa yang terjadi pada anak anaknya. Mantan tukang pos di Negara bagian
Oregon ini, kini melewati hari-hari panjangnya di penjara. Ia mengisi
hari harinya yang membosankan dengan berkirim-kiriman surat dengan
sesama napi kelas berat seperti pemerkosa, pembunuh, termasuk pembunuh
berantai Randy Woodfield. Mau tau isi suratnya, seputar masalah gairah
seksual, hal hal ‘jorok’ dan seram.
0 comments:
Post a Comment